IntenseDebate Comments - Last 5

Jumat, 30 April 2010

Cerita " Kekuatan Belas Kasih"

Di India utara ada sebuah desa yang memiliki kondisi alam kurang bersahabat, membuat desa hidup dalam kemiskinan. Untuk mencari makanan sehari-hari penuh dengan perjuangan. Semua orang ingin mengubah keadaan tapi tidak ada yang tahu bagaimana melakukannya.

Tidak jauh dari desa tersebut ada sebuah jalan antar kota. Karena kondisi jalan jelek, banyak mobil dan truck yang jatuh disana. Suatu hari sebuah truk penuh dengan makanan kaleng terguling ke pinggir jalan dan kaleng-kaleng berserakan di mana-mana. Karena sopir terluka, dia menumpang kendaraan menuju ke rumah sakit dan meninggalkan makanan kaleng berserakan di tanah. Ketika penduduk desa menemukan makanan kaleng "gratis", mereka membawanya pulang. Selama beberapa hari setelah kecelakaan itu, setiap keluarga memiliki makanan kaleng di meja makan malam mereka. "keberuntungan" Ini mengilhami para penduduk desa. Sebagai pepatah lama mengatakan : "Bertahan dengan apa saja yang ada di dekat, baik itu gunung atau danau." Sekarang penduduk desa berpikir bahwa mereka bisa hidup dari jalan raya tersebut. Mereka mulai sering pergi ke jalan raya, berharap menemukan truk rusak dan penuh makanan.

Tapi kecelakaan tidak terjadi sesering yang mereka inginkan. Hanya melihat truk makanan datang dan pergi, Penduduk desa kecewa tidak mendapatkan apa-apa. Suatu hari, seseorang datang dengan ide yang cerdik. Mereka pergi ke jalan dengan sekop dan cangkul, dan menggali banyak lubang di malam hari. Tak lama kemudian, lebih dan lebih banyak mobil dan truk pecah ban di sana. Karena jalan yang buruk, truk-truk melaju sangat lambat menghindari terjadinya kecelakaan. Penduduk desa kemudian dengan mudah mengikuti dan mencuri beberapa barang di truk.


Lambat laun, keadaan semakin memburuk. Awalnya, mereka mencuri makanan hanya untuk konsumsi mereka sendiri. sekarang mereka mulai mengambil barang-barang lain dan menjualnya di pasar. Akhirnya, pencurian berubah menjadi murni perampokan. Jalan dekat desa menjadi bagian paling berbahaya di sepanjang jalan raya tersebut. Setiap bulan, polisi menerima beberapa laporan tentang perampokan. Suatu hari, polisi menangkap dua penduduk desa saat mereka merampok sebuah truk dan memenjarakan mereka.

Penahanan itu tidak membuat penduduk desa lainnya jera. Mereka menjadi lebih licik dalam melakukan kejahatan ini. Mereka mengorganisasi diri mereka dan menugaskan orang-orang untuk mengawasi polisi. Setelah perampokan, mereka menyembunyikan barang atau mengubah kemasan sehingga polisi tidak bisa menemukan bukti. Pemerintah lokal mencoba berbagai cara menghentikan tindak kejahatan ini. Karena penduduk sudah terbiasa dengan cara hidup seperti ini, perampokan tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.

Selama satu musim dingin, karena reputasi desa, banyak pengemudi truk menghindari jalan desa dengan memilih jalan memutar. Hasilnya, penduduk desa tidak mendapat apa-apa selama beberapa hari berturut-turut. Suatu hari, sebuah truk penuh dengan pati fosfat lewat. Pati fosfat adalah digunakan untuk industri dan beracun. Para penduduk desa kebanyakan tidak berpendidikan, dan menurut mereka, pati adalah makanan yang bisa dimasak dengan berbagai cara. Jadi, mereka menghadang truk, dan sebagaian meloncat ke atas truk dan mengambil lebih dari 20 kantong.

Pengemudi yang masih muda ini menghentikan truk dan mengejar para perampok. Penduduk desa lainnya mengambil kesempatan ini, mereka membongkar semua kantong-kantong pati yang tersisa. Ketika pengemudi pergi ke desa, ia memohon kepada penduduk desa untuk mengembalikan pati tersebut. Saat ini, semua penduduk desa sudah menyembunyikannya dan tak seorang pun mengaku sebagai pencuri. Permohonan pengemudi ini tidak mendapat perhatian. Akhirnya, ia mengatakan kepada penduduk desa bahwa pati tersebut tidak dapat dimakan dan ini hanya dipakai untuk industri. Orang bisa meninggal jika mereka memakannya, jadi bagi penduduk desa ini adalah tidak bermanfaat. Pengemudi mengatakan kepada mereka kebenaran, tetapi penduduk tidak percaya kepadanya. Bagaimanapun, pati itu kelihatan dan rasanya persis sama seperti pati biasa yang bisa dimakan.

Pengemudi menjadi sangat takut ketika penduduk desa tidak percaya kepadanya. Dia ingin melaporkan kejadian tersebut kepada polisi, tetapi ia juga khawatir seseorang akan memakan pati dan mati. Walaupun ia tidak akan bertanggung jawab atas kematian siapa pun, dia tidak mau seseorang meninggal karena suatu kesalahan bodoh. Dia pergi dari pintu ke pintu untuk memberitahu orang-orang kebenaran, bahkan ia berlutut dan berkata: "Saya tidak peduli tentang pati itu bahkan jika Anda tidak mengembalikannya, hal yang terburuk bukan pada kerugian ekonomi saya. tapi saya memohon kepada Anda untuk tidak memakannya, karena jika tidak, anda akan meninggal. "

Melihat desakan pengemudi itu, beberapa penduduk desa mulai ragu akan diri mereka sendiri. Seseorang memberi makan ayam dengan pati tersebut dan ayam mati dalambeberapa menit. Pengemudi itu mengatakan kebenaran! Penduduk desa terkejut, dan hati mereka sangat tersentuh. Mereka telah mencuri barang-barang pengemudi ini dan seharusnya pengemudi itu membenci mereka. Bahkan jika mereka mati karenapati beracun, mereka merasa pantas mendapatkanya. Namun pengemudi ingin menyelamatkan nyawa mereka yang sangat buruk, dia bahkan memohon dengan berlutut kepada mereka . Ini semacam rasa cinta dan belas kasih, serta kerendahan hati membuat penduduk desa merasa malu.

Penduduk desa mengembalikan semua pati ke truk. Sejak hari itu, orang-orang di desa tidak pernah merampok truk lagi. Ketika seseorang tergoda untuk mencuri, yang lain akan berkata: "Pikirkan tentang orang baik. Kita merampok dia, tetapi ia menyelamatkan hidup kita. Apakah kita masih ingin melakukan hal buruk ini? Apakah kita benar-benar jahat? "

Sekarang jalan dekat desa ini menjadi aman kembali. Setelah semua upaya-upaya penegakan hukum dan persuasi pemerintah gagal, pengemudi muda dengan belas kasih mengubah segalanya.

(Sumber : ERA BARU)
******************
Sahabat, kebiasaan orang-orang dapat diubah jika kita tahu bagaimana mendekati mereka. Belas kasih dapat bangkit dalam diri orang jika itu dilakukan dengan tepat. Ada belas kasih dalam hati setiap orang, tetapi satu-satunya cara untuk beresonansi dengan hal tersebut adalah melalui belas kasih. Jika kita ingin orang lain menjadi baik, kita yang pertama menunjukkan rasa belas kasih kepada mereka. Tidak peduli seberapa jahatnya orang itu, belas kasihnya dapat dibangkitkan dan ia dapat membuang pikiran – pikiran jahatnya. Kami percaya setiap orang memiliki belas kasih dalam hatinya, dan jika kita semua mampu menunjukkan kepada orang lain, dunia akan menjadi tempat yang indah.

Trimakasih sahabat telah membaca,... Selamat Berbagi Belas Kasih, bukan hanya sesama manusia, akan tetapi hewan dan tumbuhanpun berhak belas kasih kita.... Saya yakin merekapun merasakannya. Tak heran jika dalam riwayat Tuhan menjajikan surga, kepada seorang pelacur lantaran dia pernah memberikan minum dengan tulus, seekor anjing yang kehausan dipadang pasir.
Read More..

Kamis, 22 April 2010

Cerita "Cat Tembok"

Apakah kita selalu merasa usaha yang selama ini dilakukan tidak berbuah hasil sama sekali? Ada sedikit ilustrasi dalam cerita berikut..
 ***
Suatu ketika, ada seorang sahabat yang ingin memperbaharui suasana ruang usahanya dengan mengecat kembali ruangan tersebut. Ia merasa kalau warna cat ruangan itu sudah mulai kusam dan luntur. Kebetulan warna awalnya adalah kuning emas,dan ia hanya ingin mengecatnya dengan warna sama. Berharap kusam dan tidak ratanya cat dulu bisa tertutup.

Sebenarnya,ia dan rekannya sudah merencanakan ini sejak lama. Karena sejak renovasi awal, ia merasa masih kurang puas dengan cat temboknya. Padahal, ketika itu mereka berjibaku mengecat siang dan malam.
Semua peralatan sudah disiapkan sebelum hari pengecatan. Semua karyawan diliburkan. Cat tembok yang diinginkan pun telah dibeli. Dan merek cat nya pun sama dengan sebelumnya.

Dengan semangat yang menggebu-gebu mereka mulai mengecat tembok. Namun, alangkah terkejutnya ketika diakhir pekerjaan, tembok yang sekiranya menjadi lebih terang dan indah, terlihat sama tidak berbeda dengan yang lalu. Padahal, mereka telah melapisinya berkali-kali.
Sepertinya, ada yang tidak sesuai dengan perkiraan mereka. Semua teknik dan peralatan rasanya sudah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dan pengalaman mengecat pun pernah dilakoni.

Ternyata, ada hal yang harusnya mereka ketahui. Bahwasanya cat yang digunakan itu tidaklah kualitas seperti yang mereka duga. Banyak orang, teman, tetangga, saudara mereka sewaktu diminta saran berkata bahwa sebaiknya cat yang digunakan berbeda, dan yang lebih berkualitas. Tentu, harganya juga berbeda. Namun, karena alasan itu pula mereka mencoba menepisnya.

Akhirnya, mereka mencoba itu, untuk mengganti cat dengan merek yang berbeda. Alhasil, sekali mengusap kuas, warna tembok menjadi lebih terang. Kusam dan tidak rata tertutupi dengan sempurna.
Mereka pun tidak perlu berkali-kali mengecat karena hasilnya telah kelihatan bagus. Dan suasana ruangan itu pun menjadi lebih segar dengan warna yang cemerlang.
***
Terkadang disaat kita ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya, kita tentu belajar dari pengalaman. Namun ketika itu pula kita sering terlupa akan hal-hal kecil yang bisa menjadi penentu keberhasilan kita.
Ada strategi... kita pernah melakoni semua, kita belajar tentang itu... Ada usaha... kita tentu bisa lebih giat...
Ada doa...selalu kita panjatkan...

Namun Tuhan punya cara tersendiri membuat kita tersadar akan hal-hal kecil...

itu adalah NASIHAT...

Nasihat kepada ketulusan dan kelurusan niat kita.. apapun itu...
sekecil apapun itu...
sepahit apapun itu...

Nasihat itu bagian dari semangat kita, usaha kita, dan bisa juga jawaban Tuhan akan do'a kita...
Semangat itu sesuatu yang "inkonsisten", selalu berubah, tidakbisa selamanya sama dan kuat...

DAN KARENANYA ADA NASIHAT..
yang menjaga semangat itu,
yang bisa memacu semangat kita disaat lemah,lesu,takberdaya...
Oleh karena itu,kita selalu diingatkan bahwa hidup adalah untuk saling menasihati, dalam hal yang baik dan bermanfaat.
Read More..

Rabu, 14 April 2010

Gaung Kehidupan

Suatu ketika ada sepasang anak dan ayah menjelajahi sebuah gua.
Tiba-tiba sang anak terjatuh dan menjerit keras, "arggghhhhhhhhhh".
Anak tersebut terkejut, dan sesaat mendengar suara yang berulang suatu tempat di gua itu.: "arggghhhhhhhhhh"

Penasaran, anak itu berteriak,"Siapa kamu?"
Ia mendapat balasan sama, "Siapa Kamu"
Dan kemudian ia berteriak lagi,"Aku mengagumimu", sedetik kemudian terdengar jelas balasan yang sama.

Marah karena mendengar respon itu, sang anak berteriak,"PENGECUT"
Dia menerima jawaban :"PENGECUT". Sejurus kemudian, sang anak melihat kearah ayahnya dan bertanya,"Apa yang terjadi,ayah?"

Sang Ayah tersenyum dan berkata,"Nak, perhatikan !"
Sang ayah berteriak,"KAMU ADALAH PEMENANG".
Dan suara jawaban terdengar sama persis seperti apa yang diteriakkan sebelumnya.

Kemudian sang ayah menjelaskan kepada anaknya bahwa semua orang menyebutnya 'GAUNG'tapi itulah sebenarnya kehidupan.
"Ia mengembalikan apapun yang kamu katakan dan lakukan".
"Hidup ini sebenarnya adalah pantulan dari apa yang kita perbuat sebelumnya, Nak".

***
Kita tidak akan lepas dari apa yang kita lakukan sebelumnya. Semua perbuatan dan perkataan kita bisa jadi akan menentukan apa yang kita dapatkan kelak.
Layaknya Gaung di goa, kita pun tidak pernah lepas dari pantulan-pantulan kehidupan yang mengiringi langkah hidup kita kedepan.

JIka kita berbuat baik, maka bisa jadi kita akan menuai kebaikan kelak.
Namun kebalikannya, jika apa yang kita katakan dan perbuat tidak sesuai maka kelak kita mendapat balasan.

Sama jika kita menginginkan banyak cinta mendampingi hidup kita, maka ciptakan lebih banyak cinta dalam hati kita.
Jika kita inginkan keberhasilan dalam hidup, maka ciptakan suasana-suasana yang membuat kita tetap semangat dalam berusaha, teguh dalam do'a.

Namun, jika kita telah terbiasa berperilaku tidak sesuai, maka kemungkinan hal-hal yang baik takkan kita capai.
Tuhan Maha Adil, sehingga Ia melihat apa yang kita lakukan.

Itu semua akan kembali kepada apa yang kita lakukan kemarin,sekarang atau kelak.
Read More..

Minggu, 11 April 2010

"Cat Tembok"

Suatu ketika, ada seorang sahabat yang ingin memperbaharui suasana ruang usahanya dengan mengecat kembali ruangan tersebut. Ia merasa kalau warna cat ruangan itu sudah mulai kusam dan luntur. Kebetulan warna awalnya adalah kuning emas,dan ia hanya ingin mengecatnya dengan warna sama. Berharap kusam dan tidak ratanya cat dulu bisa
tertutup.

Sebenarnya,ia dan rekannya sudah merencanakan ini sejak lama. Karena
sejak renovasi awal, ia merasa masih kurang puas dengan cat temboknya. Padahal, ketika itu mereka berjibaku mengecat siang dan malam.

Semua peralatan sudah disiapkan sebelum hari pengecatan. Semua karyawan diliburkan. Cat tembok yang diinginkan pun telah dibeli. Dan merek cat nya pun sama dengan sebelumnya.

Dengan semangat yang menggebu-gebu mereka mulai mengecat tembok. Namun, alangkah terkejutnya ketika diakhir pekerjaan, tembok yang sekiranya menjadi lebih terang dan indah, terlihat sama tidak berbeda dengan yang lalu. Padahal, mereka telah melapisinya berkali-kali.

Sepertinya, ada yang tidak sesuai dengan perkiraan mereka. Semua teknik dan peralatan rasanya sudah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dan pengalaman mengecat pun pernah dilakoni.

Ternyata, ada hal yang harusnya mereka ketahui. Bahwasanya cat yang digunakan itu tidaklah kualitas seperti yang mereka duga. Banyak orang,teman,tetangga,saudara mereka sewaktu diminta saran berkata bahwa sebaiknya cat yang digunakan berbeda, dan yang lebih berkualitas. Tentu, harganya juga berbeda. Namun, karena alasan itu pula mereka mencoba menepisnya.

Akhirnya, mereka mencoba itu, untuk mengganti cat dengan merek yang berbeda. Alhasil, sekali mengusap kuas, warna tembok menjadi lebih terang. Kusam dan tidak rata tertutupi dengan sempurna.

Mereka pun tidak perlu berkali-kali mengecat karena hasilnya telah kelihatan bagus. Dan suasana ruangan itu pun menjadi lebih segar dengan warna yang cemerlang.

***
Terkadang disaat kita ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya, kita tentu belajar dari pengalaman. Namun ketika itu pula kita sering terlupa akan hal-hal kecil yang bisa menjadi penentu keberhasilan kita.

Ada strategi,,, kita pernah melakoni semua, kita belajar tentang itu,,,
Ada usaha,,,kita tentu bisa lebih giat...
Ada doa...selalu kita panjatkan,,,

Namun Tuhan punya cara tersendiri membuat kita tersadar akan hal-hal kecil,,,
itu adalah NASIHAT,,,

Nasihat kepada ketulusan dan kelurusan niat kita,, apapun itu,,, sekecil apapun itu,,, sepahit apapun itu,,,

Nasihat itu bagian dari semangat kita, usaha kita, dan bisa juga jawaban Tuhan akan do'a kita,,,

Sahabat,
Semangat itu sesuatu yang "inkonsisten", selalu berubah,,tidakbisa selamanya sama dan kuat,,,

DAN KARENANYA ADA NASIHAT,,
yang menjaga semangat itu,
yang bisa memacu semangat kita disaat lemah,lesu,takberdaya,,,

Oleh karena itu,kita selalu diingatkan bahwa hidup adalah untuk saling
menasihati, dalam hal yang baik dan bermanfaat
Read More..

Kamis, 01 April 2010

Cerita, "Biarlah Tuhan Menilaimu"

Alkisah, seorang Ayah dan anak sedang perjalanan jauh sambil menuntun onta yang terlihat beberapa barang yang diletakkan diatas Onta tersebut..., sampai mereka berpapasan dengan seseorang pedagang pertama. Dia berkata,

"Dasar bodoh kalian... onta yang kuat dan kekar itu kok tidak dinaiki oleh salah satu dari kalian? Dasar Bodoh!"

Sang ayah kaget, dan menyuruh sang anak untuk naik onta tersebut. Tak lama kemudian mereka berpapasan dengan pedagang kedua. Dia Berkata,

"Emang anak tak tau diri, masak Ayahnya dibiarkan berjalan menuntun onta yang dinaiki anaknya...!"

Sang Anak kaget, kemudian dia mempersilahkan ayahnya untuk naik onta. Tak lama kemudian mereka berpapasan dengan pedangang ketiga. Dia berkata,

"Wah... wah... tega nian ini sang Ayah... masak anak yang belum besar ini disuruh menuntun onta, sedang ayahnya bersantai diatas onta...?"

Sang Ayah kaget, kemudian mengajak anaknya untuk naik bersama-sama ke atas Onta. Hingga mereka bertemu dengan pedagang ke empat. Dia berkata.

"Dasar manusia-manusia tidak berperikehewanan! Onta kok dinaiki oleh dua orang dan barang-barang?... kasihanilah onta tersebut...!"

Kemudian sang ayah berkata kepada anaknya, "Anakku, memang ketika kita mengharap nilai dari manusia, maka akan seperti ini.... tidak jelas..., maka biarlah Tuhan yang menilai kita...!"

~~~

Sahabatku, Biarlah Tuhan Menilaimu...

Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk di balik perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi, tetaplah berbuat baik.

Terkadang orang berpikir secara tidak masuk akal dan bersikap egois. Tetapi, bagaimanapun juga, terimalah mereka apa adanya.

Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan juga teman yang iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.

Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu. Tetapi, tetaplah bersikap jujur dan terbuka.

Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi, janganlah berhenti dan tetaplah membangun.

Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi, tetaplah berbahagia.

Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi, teruslah berbuat baik.

Berikan yang terbaik dari apa yang kau miliki, dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi, tetap berikanlah yang terbaik.

Sadarilah bahwa semuanya itu ada di antara engkau dan Tuhan. Tidak akan pernah ada antara engkau dan orang lain. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikir atas perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang jujur dan Dia sanggup melihat ketulusan hatimu.
Read More..